Civitas Virtual SMP Negeri 2 Batangan Media Edukasi Informasi Komunikasi Akademika-----> (Smart, Kreatif, Inovatif, Unggul, Tangguh, Religius)

Animasi KURSOR

Jumat, 12 Februari 2016

SEKOLAH RAMAH LINGKUNGAN


Global Warming, istilah yang menjadi pembicaraan akhir-akhir ini. Sebuah fenomena alam yang sungguh mengkhawatirkan seluruh penduduk bumi. Dan semua itu disebabkan oleh ulah manusia. Padahal manusia adalah mahluk biotik berakal yang dari kegiatannya mahluk lain bergantung kelangsungan hidup. Manusia kini cenderung lupa jika bumi ini cuma titipan dari anak-cucu. Emisi yang dihasilkan oleh pembakaran yang dilakukan industri besar, penebangan hutan tanpa control, gagalnya reboisasi, dan pemborosan energi adalah contoh pengelolaan alam yang salah.
Indonesia memiliki wilayah hutan tropis terbesar kedua setelah Brasil. Bahkan disebut sebagai paru-paru dunia. Sebagai Negara kepulauan dengan 65 persen penduduknya tinggal di pesisir pantai, pemanasan global tentu mempunyai dampak pada naiknya permukaan laut hingga mengancam kelangsungan hidup. Hanya dengan kenaikan suhu sebesar 4­ derajat Celcius di seluruh dunia, permukaan laut akan menjadi 5 meter lebih tinggi dari sekarang. Seluruh kota akan lenyap digenangi air(M. Bright, 1993). Sedangkan disisi agraris dengan adanya  perubahan iklim akan menurunkan tingkat hasil panen secara langsung karena para petani kesulitan dalam pengelolaan lahan dan tanaman.
Sumber anomali diyakini para ilmuwan akibat dari tingginya emisi gas-gas rumah kaca seperti Karbon dioksida (CO2), Klorofluorokarbon, ozon, metan dan Nitrogen dioksida (NO2) yang terakumulasi dan menutup lapisan atmosfer sehingga matahari yang sampai ke permukaan bumi terkurung di lingkungan atmosfer (Yuni Ikawati, 2007). Dan yang terjadi adalah pemanasan global bersama efek buruk yang mengikuti.
Terjadinya banjir, naiknya permukaan air laut, dan kekeringan yang sekarang ini telah melanda adalah efek dari pemanasan global. Saatnya melaksanakan langkah nyata guna meminimalisir akibat yang ditimbulkan. Lalu bagaimana fungsi dan peran pendidikan dalam hal ini? Sesuatu yang layak dibahas, mengingat pendidikan adalah proses pembentukan perilaku manusia.

Gerakan Sekolah Ramah Lingkungan
Pendidikan berwawasan lingkungan, inilah kuncinya. Selama ini tidak ada yang salah dengan pendidikan selama ini. Kita sudah tahu jika reboisasi itu penting, kita mengerti jika buang sampah di sungai berakibat banjir. Semua sudah diajarkan oleh para guru kita. Pengetahuan manusia tentang apa saja yang dapat menjadi sebab pemanasan global sudah lengkap. Tapi tetap ada saja penebangan hutan, juga industri yang menghasilkan emisi yang berlebih.
            Gerakan sayang lingkungan, di sekolah-sekolah sebagian besar sudah menggalakkan penghijauan. Misalnya, setiap peserta didik yang diberi tugas untuk membawa tanaman ke sekolah. Ini sebuah langkah yang perlu di puji.
            Lingkungan dan pendidikan adalah dua hal yang mengkait. Pendidikan tentang lingkungan saatnya pada hal-hal yang praktis. Bukan hanya sebatas                                              teori. Sebagai contoh kita semua tahu jika buang sampah sembarangan itu adalah hal yang mencemari lingkungan tapi masih saja melakukan.
            Sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan pendidikan akan lingkungan sangat berpotensi memberi peran langsung dalam penanaman kecintaan peserta didik akan lestarinya lingkungan hidup.
            Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan di sekolah dalam rangka memberikan pendidikan lingkungan.
  1. Penanaman pohon
Penanaman di sebuah sekolah selayaknya dilakukan, untuk menjaga keseimbangan ekologi di lingkungan sekolah. Disini juga satu cara penanaman kebiasaan pada seluruh elemen sekolah untuk menanam pohon. Dengan kebiasaan ini diharapkan juga dipraktekan di seluruh elemen sekolah bermukim.  
  1. Kegiatan lomba dengan tema lingkungan
Banyak sekolah yang secara rutin mengadakan lomba kebersihan kelas.Ini sebagai motivator bagi peserta didik untuk dapat lebih menjaga kebersihan lingkungan kelasnya. Sehingga mereka tidak terlalu bergantung pada petugas kebersihan sekolah. Karena kebersihan adalah tanggung-jawab bersama. Karena memang kebutuhan bersama dan dinikmati bersama.
  1. Sanksi yang tegas pada pencemar lingkungan
Memberi sanksi yang tegas pada setiap pelaku pencemaran lingkungan, misalnya sanksi akademik bagi peserta didik yang membuang sampah sembarang tempat. Dan sekolah dapat memberi hadiah pada peserta didik yang berani melaporkan pelaku pencemaran pada sekolah. Ini juga wujud pendidikan akan kejujuran.
  1. Pemasangan slogan-slogan bertema lingkungan di sekolah
Slogan bertema lingkungan dapat ditempel di tempat-tempat strategis di sekolah. Hal ini guna menanamkan rasa cinta kebersihan dan lingkungan. Berikut contoh slogan; "hijau itu indah", "rindang sekolahku terpandang jiwaku", "bumi yang sejuk di mulai dari sekolahku", "satu pohon untuk bumiku" dan masih banyak contoh slogan lain yang dapat ditempel sebagai langkah sosialisasi tentang pentingnya kelestarian alam.
  1. Pengadaan literature atau buku-buku sebagai bahan ajar/tugas dengan tema      lingkungan. Tentu ini juga berkait dengan pengadaan buku di perpustakaan sekolah, jangan hanya terpaku pada literarure yang bertema mata pelajaran UNAS. Pendidikan lingkungan adalah penting mengingat kehidupan manusia juga menyangkut kenyamanan bumi dan pelestarian alam secara global.
  2. Setiap elemen sekolah memiliki tanggung jawab menjaga kelestarian dan keasrian lingkungan.
Setiap mahluk hidup di bumi adalah komponen biotik yang mesti menjaga tempat tinggalnya. Keseimbangan ekosistem adalah tanggungjawab manusia sebagai bagian dari lingkungan yang memiliki akal. Karena punya akal manusia menjadi penentu mau dibuat apa bumi ini.
  1. Galakan kegiatan bersifat memupuk kecintaan pada lingkungan.
Kegiatan ekstra kurikulum sekolah juga dapat sebagai sarana penanaman kecintaan akan lingkungan. Kegiatan seperti Pramuka, Palang Merah Remaja, Pecinta Alam. Memang salah satu tujuannya mendidik anggota untuk cinta pada bumi. Juga kegiatan karya wisata. L. Safii dalam bukunya Cintailah Lingkungan Hidupku menyebutkan tujuan khusus karya wisata salah satunya menimbulkan sikap menghargai dan mencintai lingkungan hidup.
  1. Pembuatan Kebun sekolah.
Program ini layak dikembangkan kembali, melihat manfaat yang begitu besar. Manfaat yang muncul diantarannya; untuk kesejukan dan kesegaran lingkungan sekolah, untuk sarana praktikum biologi, merangsang kreatifitas guru dan peserta didik untuk desain  kebun sesuai dengan kemauan, melatih peserta didik untuk menyenangi berkebun, dan menghasilkan hasil kebun. Dengan ini pendidikan lingkungan telah terterapkan.
  1. Pertahankan lapangan rumput.
Banyak sekolah yang dengan alasan kebersihan mengorbankan lapangan rumput dengan pemasangan paving block. Sedikit banyak langkah ini mengurangi daya serap tanah akan air dan penyerapan CO2menjadi berkurang, begitu pula dengan oksigen yang dihasilkan.
Bumi menjadi tanggung-jawab kita, bukan tidak mungkin jika masih maraknya ulah manusia yang merugikan kelangsungan hidup di bumi disebabkan oleh gagalnya pendidikan lingkungan di bumi tercinta ini.
            Dengan adanya ancaman pemanasan global yang memberi efek berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia, semestinya menjadi pemacu akan penggalakan pendidikan yang berwawasan lingkungan, hingga terwujud bumi yang sejuk.

0 komentar:

Posting Komentar